Marder 1A3 milik Bundeswehr. TNI AD membeli ranpur Marder dan Leopard dari Jerman.
PT Pindad (Persero) tengah mengembangkan tank tempur medium dengan bobot sekitar 20 ton, yang ditargetkan "prototype"-nya sudah jadi pada 2014.
"Pembuatan tank tempur menjadi salah satu target pengembangan produksi ke depan. Ini merupakan produk baru bagi Pindad," kata Kepala Sekretariat Perusahaan PT Pindad Iwan Kusdiana saat menerima kunjungan pejabat Kemenko Polhukam dan sejumlah wartawan di PT Pindad, Bandung, Jawa Barat, Selasa.
Menurut dia, pengembangan tank tempur medium tersebut dilakukan tanpa ada proses kerja sama maupun alih teknologi (ToT) dengan perusahaan tank dari luar negeri, namun pengembangan dilakukan PT Pindad sendiri.
Terkait dengan kebijakan pemerintah yang memborong tank medium Marder dari Jerman, kata dia, masih belum jelas mengenai alih teknologinya. Kendati demikian, Pindad juga tidak akan meniru tank ini.
Di tempat yang sama, Kepala Divisi Kendaraan Khusus PT Pindad Hery Mochtady mengatakan tank yang sedang dikembangkan Pindad akan mengacu pada kebutuhan dan permintaan TNI.
"Kita tidak meniru. Kita desain sesuaikan 'requirement' kavaleri TNI," ujarnya.
Sejauh ini tahapan yang dilalui sampai pada pembuatan desain melibatkan kavaleri, namun tidak sampai mereka masuk lebih jauh ke dalam. "Target kita pada 2014 sudah jadi prototype. Setelah prototype jadi, kita mulai produksi," jelasnya.
Selama ini proses ToT kendaraan khusus hanya menyangkut Panser Cannon 90 mm yang dibeli pemerintah sebanyak 22 unit. Dari jumlah itu, 11 diantaranya dirakit oleh PT Pindad.
Mengenai tank Marder, Pindad belum mengetahui seperti apa mekanisme pengadaannya, termasuk keterlibatan Pindad untuk ToT. "Itu kan satu paket dengan Leopard. Kita belum tahu perjanjiannya seperti apa," ujar Hery.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar