Dikabarkan oleh Abcnews.go.com (05/10/2012) Dr. Samuel Klein, kepala peneliti studi ini ingin melakukan penelitian. Fokus utamnya mencari penyebab mengapa hanya beberapa orang yang mengalami kenaikan berat badan mengalami diabetes dan hipertensi, sementara yang lain tidak.
Karenanya, ia lebih memilih untuk menggunakan ‘tikus percobaan’ berupa manusia. “Apa yang pelajari pada tikus tidak selalu bisa diterapkan kepada manusia,” jelas Klein.
Makanan cepat saji terbukti menjadi makanan sempurna karena bisa diukur secara tepat apa yang dikonsumsi tiap orang. Lima restoran cepat saji yang dipilih untuk studi adalah Mc Donald's, Burger King, Taco Bell, Pizza Hut, dan KFC.
“Restoran makanan cepat saji mempunyai menu makanan yang sudah diatur, jadi kami bisa tahu kalori dan komposisi makro-nutrsi di dalamnya.Ini merupakan cara yang tidak mahal, mudah, dan enak untuk memberikan orang-orang ekstra kalori,” tambah Klein.
Orang-orang ini akan dibayar untuk makan, dan pembayaran mereka bisa mencapai $3.500 atau sekitar Rp 33.561.500,00 tergantung dari berapa lama mereka bisa mencapai berat badan yang ditargetkan. Para partisipan harus menaikan berat badan 5-6% dari berat badan awal selama 3 bulan. Selanjutnya mereka bisa menurunkan berat badan lagi. Para peneliti mengawasi berat badan partisipan dari minggu ke minggu.
Sumber : DetikFood
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar