Ribuan Ikan di Sungai-sungai Amerika Mati Akibat Suhu Panas

Diposting oleh Atlast on 08 Agustus 2012

Ribuan ikan mati di Midwest akibat musim panas yang kering dan bersuhu tinggi, mengeringkan sungai dan menyebabkan suhu air menanjak di beberapa tempat mencapai 100 derajat Fahrenheit atau 37,7 derajat Celsius.

Sekitar 40 ribu ikan purba bernama sturgeon jenis hidung sekop mati di Iowa pekan lalu karena suhu air yang tinggi tersebut. Pejabat perikanan di Nebraska juga melihat ribuan ikan sturgeon, lele, karp, dan berbagai spesies lain mati di Sungai Lower Platte, termasuk ikan purba sturgeon jenis pucat yang terancam punah.

Ahli biologi di Illinois mengatakan bahwa suhu panas sudah membunuh puluhan ribu ikan bass jenis mulut besar dan kecil serta lele sungai dan mengancam populasi ikan greater redhorse, spesies yang nyaris punah di Illinois.

Saking banyaknya bangkai ikan di salah satu danau di Illinois sampai menyumbat saluran air dekat generator listrik, sampai pembangkit listrik tersebut harus mematikan salah satu generatornya karena air berada di titik terendah.

"Saya belum pernah melihat sesuatu seperti ini sepanjang karir saya, dan saya sudah bekerja di sini selama 17 tahun," kata Mark Flammang, seorang ahli biologi perikanan di Departemen Sumber Daya Alam Iowa. "Yang terjadi di sini adalah arus yang sangat sedikit dan panas yang belum pernah terjadi sebelumnya."



Ikan-ikan ini adalah salah satu korban musim panas paling kering dan terpanas dalam sejarah. Pengawas Kekeringan pemerintah federal Amerika Serikat menunjukkan bahwa dua pertiga dari 48 negara bagian mengalami kekeringan. Departemen Pertanian AS juga sudah menyatakan bahwa lebih dari setengah kabupaten di negara tersebut --1600 di 32 negara bagian--sebagai kawasan bencana alam. Lebih dari 3000 rekor suhu tertinggi pecah bulan lalu.

Petugas dari Departemen Sumber Daya Alam Iowa mengatakan bahwa ikan-ikan sturgeon yang ditemukan mati di Sungai Des Moines bernilai $10 juta (Rp 94,3 miliar). Ikan-ikan ini bernilai tinggi karena telurnya banyak dicari dan diolah menjadi kaviar. Harga ikan-ikan ini sekitar $110 (Rp 1,03 juta) per 0,45 kg. 

Gavin Gibbons, juru bicara untuk Institut Perikanan Nasional menyatakan bahwa kematian ikan sturgeon ini belum mengurangi suplai dan mempengaruhi penurunan produksi kaviar.

Flammang mengatakan bahwa hujan di akhir pekan akan menaikkan sebagian sungai dan danau di Iowa, namun suhu akan naik lagi dan menekan populasi ikan sturgeon. Ikan-ikan ini diprediksi akan mendapat masalah kesehatan saat suhu air sampai di 26 derajat Celsius.

"Ikan-ikan ini sudah berada di sungai-sungai ini selama ribuan tahun, dan mereka terbiasa dengan berbagai kondisi alam. Namun kadang-kadang ada kondisi yang di luar batas toleransi mereka," kata dia.

Di Illinois, panas dan hujan yang tak datang telah mengeringkan sebagian besar aliran sungai Aux Sable, habitat terbesar di negara bagian itu untuk ikan-ikan yang nyaris punah seperti greater redhorse, ikan besar yang mencari makan di dasar sungai, kata Dan Stephenson, ahli biologi di Departemen Sumber Daya Alam Illinois.

"Ada ratusan ribu ikan yang mati, mungkin malah sampai jutaan," kata Stephenson. "Jika Anda hanya menghitung ikan tangkapan, mungkin hanya ribuan (yang mati). Tapi untuk semua ikan, dari seluruh negara bagian, mungkin jumlahnya sampai jutaan."

Menurut Stephenson, ikan biasanya mati di kolam-kolam atau sungai kecil, namun suhu panas tahun ini membuat situasinya makin parah. Biasanya kemarau dalam satu tahun tidak cukup untuk mengurangi populasi ikan, namun kondisi kemarau di Nebraska bisa berlanjut sehingga berpotensi mematikan ikan.


sumber

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar