7 Cara Amankan Tabungan

Diposting oleh Atlast on 11 April 2012

Barang-barang konsumsi yang betebaran di depan mata begitu 'mengganggu' kantong. Banyak orang yang kemudian melupakan nilai pendapatannya, karena hasrat berbelanja begitu kuat. Bahkan sebuah survei yang digelar di Amerika, jumlah orang yang berbelanja lebih rendah dari penghasilannya, makin menurun. Besar pasak daripada tiang. Inilah tujuh langkah mengamankan tabungan.


Dari survei yang dibuat oleh Federasi Konsumen Amerika tahun lalu, hanya 66 persen orang yang berbelanja lebih kecil dari pendapatannya. Jumlah ini menurun hampir 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya. "Ini mengejutkan kami," ujar Stephen Brobeck, Direktur Eksekutif lembaga tersebut.

7 Langkah Mengamankan Tabungan 

Sikap sejumlah orang Amerika yang berbelanja di atas kemampuannya ini, sungguh sikap yang tak layak ditiru. Berikut adalah tujuh anjuran agar tetap berjalan di rel rencana keuangan yang baik.

1. Tetapkan target. Siapkan keinginan jangka pendek dan jangka panjang. Sekadar menabung dengan model biasa, bisa saja. Tapi dengan memiliki target penggunaan dana, seperti keinginan punya rumah kemudian menabung untuk uang muka, keinginan pensiun maka memasukkannya dalam skema pensiun, jauh lebih baik. Jangan lupa, rencana liburan juga harus diperhitungkan.

2. Utang adalah prioritas. Sesungguhnya, kita tidak bisa sekaligus melakukan dua hal yang berlawanan: menabung dan membayar utang di saat bersamaan. Karena itu, akan lebih baik jika melunasi utang diutamakan.

3. Tabungan otomatis. Jangan sungkan untuk mendaftar, seandainya kantor memiliki program tabungan melalui potongan gaji. Misalnya, kantor memberikan subsidi tabungan pensiun 5 persen dari gaji, kemudian memotong 5 persen juga dari gaji karyawannya untuk dana pensiun. Sebaiknya ikut program itu, bahkan jika memang memiliki kemampuan, tak salah menambahnya.

4. Konsisten. Jangan sampai keluar dari jalur pengeluaran dan tabungan yang sudah direncanakan. Periksa secara rutin penggunaan dana agar semuanya terkontrol. Hati-hati, bukan tak mungkin bisa khilaf ketika ada sedikit pendapatan lebih.

5. Waspadai hasrat hati. Naluri bisa tergiur melaihat lingkungan atau barang diskon saat berkunjung ke pusat perbelanjaan. Perhatikan harganya. Sekiranya tampak mahal, lupakan. Kecuali memang masih masuk dalam skenario penggunaan dana. Atau, coba lupakan barang yang dihasratkan, kemudian cek lagi esoknya. Masihkah ingin?

6. Waspadai kesemberonoan. Cobalah sebuah trik kecil untuk menghindari pengeluaran belanja dan kesenangan yang sebenarnya semu. Misalnya, gaya hidup minum kopi dan rokok di sebuah kafe. Ambil rata-rata pengeluaran, katakanlah Rp 75 ribu setiap kali melakukan aktifitas itu. Coba jumlah yang sama simpan di rumah, jangan disentuh. Jika memang dirasakan dana itu untuk sesuatu yang penting, maka ia akan tetap utuh.

7. Simpan kembalian. Jika ada kembalian belanja sebesar Rp 2.000 atau sekitar di bawah Rp 5.000, biasanya sering diabaikan. Cobalah mulai sekarang disimpan baik-baik. Jika 'malas' melihatnya, cemplungkan dalam celengan, dan lihat hasilnya dalam satu atau dua tahun mendatang.

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar