Pelajaran Dari Sebutir Batu

Diposting oleh Atlast on 16 Maret 2012

Gambar-gambar itu begitu heroik dan menggetarkan hati. Tank Merkava paling mutakhir mengarahkan moncong mitraliurnya ke arah kepala seorang bocah, sedangkan si bocah tanpa gentar melempari tank raksasa itu dengan batu-batu kerikil.


Bocah kecil berjiwa raksasa, sedangkan tank raksasa dikendalikan oleh serdadu-serdadu bernyali kecil.

Bocah kecil yakin dirinya dibantu Allah. Serdadu-serdadu mengandalkan benda-benda mati bagi kekuatannya.

Di telinga bocah kecil itu terngiang ayat Al-Quran surah Al-Anfal ayat 17, yang dibacakan ayah, ibu dan ustadznya, “…dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar. (Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang Mu’min, dengan kemenangan yang baik…”

Tangan-tangan yang melempar batu itu memang kecil dan lemah. Batu-batu kerikil itupun tak berdaya melawan baja tank-tank. Namun keikhlasan dan tawakkal para pelemparnya, mengundang Allah menjelmakan bebatuan kecil itu menjadi berbagai hal yang dahsyat.

Batu-batu kerikil yang mulai dilemparkan 24 tahun yang lalu ini, kini menjelma jadi pasukan gerilya terbaik di Timur Tengah, yang mampu menghalau serangan armada militer terkuat di kawasan itu.

Batu-batu kerikil itu kini menjelma jadi goncangan ekonomi yang merontokkan Eropa dan Amerika pendukung utama Zionis Israel.

Batu-batu kerikil itu kini menjelma jadi ketidakberdayaan Shin Bet dan Mossad untuk membebaskan Gilad Shalit, sehingga terpaksa mengiyakan tuntutan rakyat Palestina agar kopral itu ditukar 1.027 tawanan menjadi bebas sepenuhnya.

Batu-batu kerikil itu kini menjelma jadi gelombang ketidakpuasan warga negara Israel sendiri terhadap pemerintahnya, sampai berbulan-bulan mereka berdemonstrasi dengan tenda-tenda di Tel Aviv dan kota-kota lainnya menuntut turunnya Benjamin Netanyahu dari kursi perdana menteri.

Karena keikhlasan dan tawakkal pelempar batu kerikil, Allah melemparkan dan menjelmakannya jadi kekuatan-kekuatan besar.

Jangan berkecil hati dengan besarnya uang yang kita lemparkan fii Sabilillah, lemparkan saya, ikhlaslah, tawakkallah, yakinlah. Pasti Allah yang akan melemparkan dan menjelmakannya jadi kekuatan-kekuatan dahsyat yang kita tak tahu dalam bentuk apa.


Sumber-http://hidayatullah.com/ 

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar